Jumat, 10 Januari 2014

_BEST PRACTISE KEC.KAWEDANAN_


KEGIATAN ABK SALAH SATU CARA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
JANUARI 2014

PNPM Generasi yang di mulai sejak tahun 2007 talah melakukan banyak hal di level desa dan kecamatan yang mana dalam hal ini sangat jelas tujuannya antara lain adalah turut mendukung adanya pendidikan anak usia sekolah dasar dan menengah maupun penanganan kesehatan mulai dari ibu hamil sampai balita.Dalam hal ini peran PNPM Generasi Sehat dan Cerdas sangat dominan dalam hal memberikan dorongan dan bantuankepada khususnya masyarakat miskin,hal ini bisa terlihat di dalam pelakanaan kegiatan posyandu maupun kegiatan bantuan pendidikan yang selama ini mungkin masih terabaikan atau kuarang maksimal dalam menangani hal tersebut hal ini terlihat dari proses penggalian gagasan (Need Asisment)  yang di laksanakan sendiri oleh masyarakat yang di mediatori oleh PNPM Generesi melalui mekinisme FGD.


Selama kurun waktu 6 tahun PNPM Generasi berjalan banyak hal atau trend yang lambat laun berubah hal ini di karenakan ada dorongan yang kuat dari masyarakat mengenai  upaya penanganan anak ABK ( anak Berkebutuhan Khusus) di dalam perjalanannya Kecamatan Kawedanan telah melaksanakan kegiatan ABK dengan berpartner sekolah Luar Biasa yang ada di kecamatan Kawedanan , adapuan bentuk kegiatan yang telah dilakukan antara lain dengan membantu mereka yang katagori anak berkebutuhan khusu adalah dengan memberikan biaya sekolah dan transport untuk mereka yang kesekolah SLB,dengan demikian paling tidak telah membantu meringankan beban orang tua dalam hal antar jemput mereka kesekolah yang selama ini mareka tanggung sendiri dan bahkan ada yang tidak sekolah dikarenakan kesulitan antar jenput dan factor biaya yang menjadi kendalanya.

Untuk Tahun Anggaran 2013  penanganan Anak Berkebutuhan khusus sudah mulai melebarkan kegiatan yang mana kegiatan tersebut masyarakat mengaharapkan adanya penanganan anak yang berekolah disekoalah regular maupun anak yang berkebutuhan khusus yang  tidak sekolah yang dalam hal ini disebut sekolah pintar. Hal ini juga ternyata sangat didukung oleh komite sekolahyang mana itu sudah tercermin ketika dilaksanakan pelatihan komite sekolah pada bulan nopember .Yang dimaksud anak berkebutuhan khusus di sekolah regular adalah mereka anak yang masuk katagori nakal sekali di sekolah atau sangat bodoh dalam merima pelajaran atau mereke anak yang semaunya sendiri disekolah,hal ini di katagorikan anak berkebutuhan khusus. Adapun peneangan yang kan dilakukan adalah dengan melakukan pendataan di setiap sekolah yang dilakukan oleh KPMD yang sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan piha dewan guru maupun komite sekolah yang ada. 

Berdasarkan data yang telah di himpun KPMD di kecamatan kawedanan ternyata cukup tinggi anak yang masuk katagori tersebut seperti di atas. Adapun teknis pelaksanaaanya adalah setelah data terkumpul maka desa denga di pandu Fasilitator Kecamatan melakukan proses penyusunan proposal dan desain RAB guna menentukan skala kebutuhan untuk bisa di implentasikan di desa masing-masing.

Sehubungan kecamatan Kawedanan ada 20 desa maka proses pelaksanaanya nanti akan di lakukan dengan model klauster .setelah di sepakati tempat maka akan di lakukan assisment dengan mengundang ahli psikiater untuk di tentukan akan masuk di kelompok mana,dan setelah ketemu maka akan dilakukan model pembelajaran khusus yang tujuannya adalah untuk melihata perkembangan dan potensi anaka tersebut

( Subhan Dimyati )
Fasilitator Kecamatan Kawedanan

Tidak ada komentar: