Jumat, 20 Desember 2013

Kronologis penanganan bayi BGM


Nama bayi : Adib Sulton

Alamat       : Desa Pingkuk, Kecamatan Bendo

   
    • Pada akhir bulan September 2013 ada media cetak yang memberitakan bahwa di desa Pingkuk ada kejadian bayi dengan berat di bawah garis merah (BGM) dengan nama bayi Adib sulton yang belum mendapatkan penanganan dari pihak manapun. Selang 3 hari setelah berita itu muncul tim PNPM Generasi kec.Bendo di damping oleh faskab Magetan berkoordinasi dengan pihak – pihak yang terkait seperti dengan Bidan desa, Puskesmas, dan Dinkes Magetan. Dari koordinasi tersebut di ketahui ternyata anak tersebut menderita kelainan jantung sejak dalam kandungan. 
    • Anak tersebut lahir dengan berat badan 1,7 kg dengan proses kelahiran normal di RSU Magetan. Setelah lahir anak itu diharuskan opname di RSU Magetan selama 9 hari di karenakan sakit yang dideritanya. Dalam kurun waktu tersebut sang Ibu bayi itu tidak dapat memberikan ASI-nya dengan baik karena bayi masih dalam perawatan. Akibatnya ASI yang bersangkutan tidak bias keluar sehingga bayinya tidak memperoleh ASI hingga saat ini. Adib Sulton lahir pada tanggal 20 Desember 2012.

Selasa, 14 Mei 2013



PELATIHAN IBU HAMIL ; “KELAS IBU HAMIL”
(Peningkatan Kapasitas & Pemberdayaan Ibu-ibu Hamil)
Oleh : FK PNPM GENERASI KECAMATAN LEMBEYAN KABUPATEN MAGETAN
                                              
 

 LATAR BELAKANG
Masa hamil merupakan masa yang sangat menyenangkan dan mendebarkan bagi setiap kaum hawa. Bagaimana tidak, dalam masa ini para wanita memiliki tugas dan tanggung jawab berat dari sang maha pencipta untuk ‘menjaga’ dan mempersiapkan dengan matang “calon penerus generasi masa kini”. Para ibu hamil terkadang merasa khawatir, bingung, dan “takut”.
Secara psikologi, ibu hamil membutuhkan tambahan pengetahuan sebagai motivasi agar lebih percaya diri dan dapat beraktifitas dengan leluasu sesuai dengan tumbuh kembang janin didalam tubuh ibu hamil tersebut. Banyak ketidaktahuan yang harus diminimalkan agar para ibu hamil dalam menjalani kehidupanya dapat memperkirakan hal-hal apa yang dapat boleh serta tidak boleh dilakukan.

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)



ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Oleh : Bambang Sujatmiko - Failitator Kecamatan Poncol

Rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan pada rumah tangga miskin merupakan tantangan utama yang harus dihadapi dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Masih tingginya angka mortalitas balita serta rendahnya tingkat penyelesaian pendidikan dasar dan menengah pertama anak-anak dalam rumah tangga miskin, merupakan isu-isu strategis yang sangat berpotensi menghambat upaya peningkatan kesehatan dan pendidikan , terutama kepada anak-anak generasi mendatang yang hidup dalam setiap rumah tangga miskin, upaya untuk mengurangi angka kemiskinan akan sulit dilakukan.

Selasa, 30 April 2013



Anak Berkebutuhan Khusus,
Penanganan, Pencegahan Serta Masalahnya
di Kabupaten Magetan
oleh: Aris M Budiawan ,ST 
Faskab Magetan

I.         Latar Belakang
PNPM Generasi di kabupaten Magetan mulai dilaksanakan sejak tahun 2007. Dengan tujuan utama yaitu penanganan masalah pendidikan dan kesehatan. 12 Indikator yg menjadi tolak ukur program khususnya indikator kesehatan hampir semua tercapai di th ke 3 pelaksanaan. Sedangkan untuk   indikator pendidikan sudah tercapai sejak th pertama program digulirkan. Artinya sudah tidak ada masalah krusial di bidang pendidikan. Namun dari hasil monitoring pd th 2010 ada satu kecamatan yg menangani anak berkebutuhan khusus dimana anak tersebut menderita lumpuh sejak bayi dan pada usia sekolah dasar anak tersebut tidak bisa masuk sekolah karena pemasalahan akses. Dari kenyataan tersebut  meski indikator pendidikan secara umum sudah tercapai tetapi faktanya masih ada bidang yang selama ini belum tersentuh dan sangat mendesak untuk ditangani. Kemudian kami melakukan pendataan secara umum tentang keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus ini, namun data yang didapat kurang memuaskan tentang adanya ABK di masing-masing desa. Penyebabnya adalah karena masyarakat tidak peduli dengan mereka serta rata rata anak seperti ini jarang bersosialisasi dengan lingkungan ditambah kecenderungan orang tua yg malu dengan kondisi anak tersebut sehingga keberadaan mereka